BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Setiap tahun hampir sekitar setengah juta warga dunia
harus menemui ajalnya karena persalinan, hal tersebut menarik perhatian yang
cukup besar sehingga dilakukannya berbagai usaha untuk menanggulangi masalah
kematian ibu. Usaha tersebut terlihat dari beberapa program yang dilaksanakan
oleh organisasi internasional misalnya program menciptakan kehamilan yang lebih
aman (Making Pregnancy Safer Program) yang dilaksanakan oleh World
Health Organization (WHO), atau program gerakan sayang ibu (safe
motherhood program) yang dilaksanakan oleh Indonesia sebagai salah satu
rekomendasi dari konferensi internasional di Mesir, Kairo tahun 1994. Selain
usaha-usaha tersebut, ada pula beberapa konferensi internasional yang juga
bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) seperti International
Conference on Population and Development, di Kairo, 1994 dan The World
Conference on Women, di Beijing, 1995 (Rahima,
2003).
Menurut survey
demografi Indonesia /SDKI angka kematian ibu 2005 202/100 ribu KH dan pada
tahun 2007 menjadi 228 /100 ribu KH, sedangkan target pada tahun 2015 102/100
ribu KH melalui pelaksanaan MPS. Dengan salah satu pesan kunci yaitu setiap
komplikasi obstetri neonatal mendapat pelayanan yang adekuat. Hal tersebut dapat
terwujud apabila dilakukan pemeriksaan Antenatal yang adekuat minimal 4 kali
selama kehamilan.
Secara nasional cakupan cakupan kunjungan k4 ibu hamil
per provinsi pada tahun 2008, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Utara
menempati peringkat 3 tertinggi yaitu masing-masing 95,78%, 95,78%, dan 94,53%.
Sedangkan Papua (38,46%), Sulawesi Barat (64,02%), dan Maluku (64,02%) merupakan
3 provinsi dengan cakupan K4 terendah. Terjadi kesenjangan yang besar antara
provinsi dengan cakupan K4 tertinggi (95,78) dan terendah (38,46%), walaupun
dibandingkan dengan tahun 2007 keduanya mengalami peningkatan dengan cakupan
tertinggi 93% dan terendah 25%.
Salah
satu upaya yang dikembangkan oleh Depkes RI dalam rangka mengurangi angka kesakitan,
resiko tinggi, kematian maternal dan neonatal adalah dengan mengupayakan pemberdayaan
keluarga dan masyarakat melalui penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan buku
catatan dan informasi tentang kesehatan ibu dan anak yang terdiri dari beberapa
kartu kesehatan dan kumpulan berbagai materi penyuluhan KIA. Buku KIA sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga
karena bisa memberikan informasi lengkap tentang kesehatan ibu dan anak,
mengetahui adanya resiko tinggi kehamilan serta mengetahui kapan dan jenis
pelayanan apa saja yang dapat diperoleh di tempat pelayanan kesehatan. Selain itu Buku KIA merupakan alat untuk
mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak,
alat komunikasi dan penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu dan
masyarakat mengenai pelayanan, kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan
paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi, dan tumbuh kembang anak (Depkes
RI, 2003).
Dari data yang ada di Puskesmas Kemiling tahun 2009 di
diketahui bahwa Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling memiliki sasaran ibu hamil
sebanyak 717 orang, dari jumlah
tersebut diketahui pula jumlah ibu hamil yang mendapatkan buku KIA baru
mencapai 147 orang (20,5%).
Di Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 proporsi ibu
hamil yang mendapatkan buku KIA sebanyak
17.806 (96,6%) jumlah buku KIA
yang didistribusikan ke seleluruh wilayah puskesmas di Kota Bandar Lampung
sebanyak 15.600 buku, sementara sasaran ibu Hamil di Kota Bandar Lampung pada
tahun 2009 adalah 18.432 ibu hamil jadi di Kota Bandar Lampung tidak seluruh
ibu hamil mendapatkan buku KIA (Kesga Dinas kesehatan Kota Bandar Lampung Tahun
2009).
Hasil pra
survey di Puskesmas Kemiling Januari 2010 didapatkan sebanyak 14 orang ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya.
Dari 14 orang ibu hamil tersebut 6 orang (42,85%) diantaranya sudah
memiliki buku KIA dan pernah membacanya, namun belum mengerti tentang manfaat
dari penggunaan buku KIA, sedangkan 8 orang lainnya (57,14%) belum memiliki
buku KIA.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena tersebut di
atas, peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya buku KIA di Puskesmas ZZZ tahun 2010”
1.2 Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis
mendeskripsikan data yang merupakan identifikasi masalah, yaitu:
1.2.1
Di Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 ibu hamil
yang mendapatkan buku KIA sebanyak 17.806 (96,6%).
1.2.2
Di Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 Distribusi
buku KIA sebanyak 15.600 buku sementara sasaran ibu hamil yang ada adalah
18.432
1.2.3
Di puskesmas kemiling pada tahun 2009 daari 717 ibu
hamil baru 147 ibu hamil yang mendapatkan buku KIA
1.2.4
Hasil prasurvey pada tahun 2010 dari 14 ibu Hamil
yang ada dan sudah mendapatkan buku KIA sebanyak 6 orang (42,85%) Tapi belum
mengerti tentang penting nya buku KIA sementara 8 orang lainnya belum memiliki
buku KIA
1.3 Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu masih kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang pentingya buku KIA di Puskesmas ZZZ tahun 2010.
1.4 Tujuan
Penelitian
1.4.1
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya buku KIA di Puskesmas ZZZ tahun 2010
1.4.2
Tujuan Khusus
1.4.2.1 Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu
hamil tentang pengertian buku KIA di Puskesmas ZZZ tahun 2010.
1.4.2.2 Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang cara
penggunaan buku KIA di Puskesmas ZZZ tahun
2010.
1.4.2.3 Diketahuinya distribusi Frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang manfaat Buku KIA di
Puskesmas ZZZ tahun 2010.
1.4.2.4 Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan
ibu hamil tentang isi buku KIA di Puskesmas ZZZ tahun 2010.
1.5 Manfaat
Penelitian
1.5.1
Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
serta wawasan dalam melakukan
penelitian selanjutnya serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama
study.
1.5.2
Bagi Institusi Pendidikan Akbid ZZZ
Menambah bahan bacaan dan sebagai bahan untuk
penelitian selanjutnya.
1.5.3
Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Memberikan masukan terutama bagi pengelola program KIA
dan program Promkes dalam rangka meningkatkan perilaku ibu hamil dalam
menerapkan informasi kesehatan buku KIA.
1.6 Ruang
Lingkup Penelitian
Penulis membatasi ruang lingkup yang
diteliti sebagai berikut:
Jenis
Penelitiaan : Deskriptif
Subjek
Penelitian : Pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya buku KIA.
Objek
Penelitian : Ibu hamil di Puskesmas ZZZ Tahun 2010.
Lokasi
Penelitan : Puskesmas ZZZ.
Waktu
Penelitian : 2 Mei-29 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar