BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pembangunan
kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, dimana Program Kesehatan Masyarakat merupakan
bagian dari program pembangunan kesehatan nasional secara menyeluruh. Salah satu upaya pembangunana kesehatan
adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
yang lebih baik sudah seharusnya menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah, baik peningkatan mutu kelembagaan
maupun sarana prasarana kesehatan.
Hal ini, dikarenakan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sangat mempengaruhi mutu sumber daya
manusia dan lingkungan. Bidang kesehatan merupakan salah satu variabel utama
indikator mutu manusia, selain itu pengeluaran
pemerintah di bidang kesehatan memperlihatkan sejauh mana perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap
kualitas masyarakat. Perbaikan derajat kesehatan masyarakat tersebut
sangat relevan bila diikuti dengan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai (Depkes RI, 2007).
Upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah langkah terpenting untuk
meningkatkan salah satu daya saing usaha Indonesia khususnya di sektor
kesehatan. Hal ini tidak ringan karena peningkatan mutu tersebut bukan hanya untuk
Puskesmas saja tetapi berlaku
untuk semua tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas Pembantu hingga Puskesmas itu sendiri, baik di fasilitas
pemerintahan maupun swasta (Ahmad Djojosugitjo, 2001).
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan berperan dalam meningkatkan mutu masyarakat di
bidang kesehatan, maka kemudahan untuk mendapatkan kualitas
pelayananan Puskesmas merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan tersebut (Enggar, 2005).
Pelayanan
kesehatan di Puskesmas
merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multi
disiplin. Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa
kesehatan utama dimana setiap Puskesmas
bertanggung jawab terhadap
penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan
yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa
pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan pelayanan kepada kualitas yang
tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ely Nurachma, 2007).
Perkembangan
terakhir menunjukkan bahwa masyarakat pengguna pelayanan kesehatan pemerintah
dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tak dapat dipungkiri bahwa
kini pasien semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan dan menuntut
keamanannya (Sulastomo, 2005).
Berbagai
fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan di
Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem pengendali mutu yang
terbaik yang dapat diterapkan. Pemahaman secara lebih mendalam tentang good
governance merupakan salah satu upaya terhadap perwujudan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu (Laksono, 2005).
Upaya
peningkatan mutu merupakan salah satu gambaran pencapaian yang sulit bagi
setiap individu, meskipun pada umumnya mencerminkan kegagalan sistem atau
ketidakmampuan dari suatu organisasi memandang dan mengimprovisasikan sistem
jaminan mutu. Gagasan peningkatan kualitas mutu merupakan tantangan di dalam
suatu organisasi pelayanan kesehatan. Peningkatan
mutu sebagai salah satu upaya kesehatan merupakan salah satu tujuan fundamental
dari pelayanan kesehatan, yakni melindungi pasien, tenaga kesehatan, dan
organisasi tersebut. Hal tersebut merupakan suatu proses dengan output yang
baru akan dapat terlihat pada program jangka menengah ataupun program jangka
panjang dalam suatu pembangunan (Sulastomo, 2006).
Salah satu Puskesmas yang memberikan
pelayanan kesehatan dengan mengedapankan mutu/kualitas pelayanan kesehatan
adalah Puskesmas Rawat Inap ZZZ yang berada di Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten
Mesuji. Sejak berdirinya puskesmas ini,
selalu mengedepankan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan yang tidak terlepas
dari keinginan penerima jasa pelayanan dalam hal ini masyarakat yang ada di
sekitar Kecamatan ZZZ.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawat Inap ZZZ dari bulan ke bulan pada tahun 2010 mengalami jumlah kunjungan yang tidak signifikan
terlihat dari data kunjungan pada bulan Januari 2010 sebanyak 275 orang, bulan Februari 2010 sebanyak 314 orang, dan pada bulan Maret 2010 sebanyak 283 orang, yaitu terdiri dari kunjungan
baru dan kunjungan lama. Dari jumlah data jumlah kunjungan terakhir yaitu pada
bulan Maret 2010 diketahui bahwa terdapat suatu kendala dalam pencapaian
kepuasan pada pasien dan keluarga dirasa masih kurang, hal tersebut terlihat
dari adanya satu kasus, dimana salah satu pasien rawat inap yang menyatakan
ketidakpuasannya terhadap salah satu petugas dalam pemberian pengobatan yang
tentunya hal tersebut tidak perlu terjadi, apabila pelayanan kesehatan yang
didapatnya terasa sangat memuaskan.
Hasil pre survey yang penulis lakukan,
ditemukan bahwa setidaknya 6 dari 10 masyarakat yang berkunjung dan mendapatkan
perawatan di Puskesmas Rawat Inap ZZZ menyatakan belum merasakan langsung manfaat dari kualitas maupun
mutu pelayanan yang ada di Puskesmas
tersebut, sedangkan sisanya 4 orang (40%) mengatakan baru merasakan cukup dalam memperoleh kualitas pelayanan di Unit Rawat Inap.
Berdasarkan
hal tersebut di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti dan
menganalisis tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi mutu pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawat Inap ZZZ tahun
2010.
1.2 Identifikasi
dan Perumusan Masalah
1.2.1
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis mendeskripsikan data yang merupakan identifikasi
masalah, yaitu:
1.2.1.1 Diketahui bahwa terdapat satu kasus yang terjadi
pada bulan Maret 2010 di Unit Pelayanan Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap ZZZ.
1.2.1.2 Ditemukan bahwa setidaknya 6 dari 10 masyarakat yang
berkunjung dan mendapatkan perawatan di Puskesmas Rawat Inap ZZZ menyatakan belum merasakan langsung manfaat dari kualitas maupun
mutu pelayanan yang ada di Puskesmas
tersebut, sedangkan sisanya 4 orang (40%) mengatakan baru merasakan cukup dalam memperoleh kualitas pelayanan di Unit Rawat Inap.
1.2.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan
identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yang terdapat
dalam penelitian ini yaitu: “faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mutu pelayanan rawat
inap di Puskesmas Rawat Inap ZZZ
tahun 2010?”
1.3 Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian
1.3.1.1 Tujuan Umum
Diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan rawat inap di Puskesmas
Rawat Inap ZZZ tahun 2010
1.3.1.2 Tujuan
Khusus
1. Diketahui sarana kesehatan di Puskesmas
Rawat Inap ZZZ tahun 2010.
2. Diketahui distribusi frekuensi sarana
komunikasi di Puskesmas Rawat Inap ZZZ tahun 2010.
3. Diketahui distribusi frekuensi keandalan
di Puskesmas Rawat Inap ZZZ tahun 2010.
4. Diketahui distribusi frekuensi daya tanggap petugas di Puskesmas Rawat Inap
ZZZ tahun 2010.
5. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan
petugas pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawat Inap ZZZ tahun 2010.
6. Diketahui distribusi frekuensi empati
petugas di Puskesmas Rawat Inap ZZZ tahun 2010.
7. Diketahui
hubungan antara faktor sarana kesehatan dengan mutu pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawat Inap ZZZ tahun 2010.
8. Diketahui
hubungan antara faktor sarana komunikasi dengan mutu pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawat Inap ZZZ tahun 2010.
9. Diketahui
hubungan antara faktor keandalan dengan mutu pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawat Inap ZZZ tahun 2010.
10. Diketahui
hubungan faktor daya tanggap petugas pelayanan rawat inap dengan mutu pelayanan
rawat inap di Puskesmas Rawat Inap
ZZZ tahun 2010.
11. Diketahui
hubungan faktor pengetahuan petugas pelayanan rawat inap dengan mutu pelayanan rawat
inap di Puskesmas Rawat Inap ZZZ
tahun 2010.
12. Diketahui
hubungan faktor empati petugas pelayanan rawat inap dengan mutu pelayanan rawat
inap di Puskesmas Rawat Inap ZZZ
tahun 2010.
1.3.2
Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai dokumen dan bahan perbandingan untuk
penelitian selanjutnya.
1.3.2.2 Bagi
Petugas Kesehatan (Puskesmas Rawat
Inap ZZZ)
Untuk menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan serta menjadi masukan bagi petugas
kesehatan, khususnya perawat agar dapat
terus meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya bagi pelayanan rawat inap yang bermutu kepada pasien dan masyarakat umumnya.
1.3.2.3 Bagi Peneliti
Sebagai penerapan dalam mata kuliah metode penelitian
dan menambah pengetahuan serta pengalaman dalam penelitian.
penelitian yang menarik...
BalasHapusboleh lihat contoh kuesionernya?