Senin, 10 Januari 2011

Kep. ANAK (DENGAN HYPOGLIKEMI SIMPTOMATIS)

ASKEP. NEONATUS

DENGAN HYPOGLIKEMI SIMPTOMATIS

A. Pengertian

Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa kurang dari 50 mg/%.

Populasi yang memiliki resiko tinggi mengalami hipoglikemi adalah:

- Diabetes melitus

- Parenteral nutrition

- Sepsis

- Enteral feeding

- Corticosteroid therapi

- Bayi dengan ibu dengan diabetik

- Bayi dengan kecil masa kehamilan

- Bayi dengan ibu yang ketergantungan narkotika

- Luka bakar

- Kanker pankreas

- Penyakit Addison’s

- Hiperfungsi kelenjar adrenal

- Penyakit hati

Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:

- Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) : ukuran bayi yang besar ataupun normal yang mengalami kerusakan sistem produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.

- Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan glikogen.

- Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus sehingga terjadi peningkatan metabolisme yang memerlukan banyak cadangan glikogen.

- Berulang ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau metabolisme insulin terganggu.


A. Fokus Pengkajian

Data dasar yang perlu dikaji adalah :

1. Keluhan utama : sering tidak jelas tetapi bisanya simptomatis, dan lebih sering hipoglikemi merupakan diagnose sekunder yang menyertai keluhan lain sebelumnya seperti asfiksia, kejang, sepsis.

2. Riwayat :

- ANC

- Perinatal

- Post natal

- Imunisasi

- Diabetes melitus pada orang tua/ keluarga

- Pemakaian parenteral nutrition

- Sepsis

- Enteral feeding

- Pemakaian Corticosteroid therapi

- Ibu yang memakai atau ketergantungan narkotika

- Kanker

3. Data fokus

Data Subyektif:

- Sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas

- Keluarga mengeluh bayinya keluar banyaj keringat dingin

- Rasa lapar (bayi sering nangis)

- Nyeri kepala

- Sering menguap

- Irritabel

Data obyektif:

- Parestisia pada bibir dan jari, gelisah, gugup, tremor, kejang, kaku,

- Hight—pitched cry, lemas, apatis, bingung, cyanosis, apnea, nafas cepat irreguler, keringat dingin, mata berputar-putar, menolak makan dan koma

- Plasma glukosa <>


B. Diagnose dan Rencana Keperawatan

1. Potensial komplikasi s.e kadar glukosa plasma yang rendah seperti, gangguan mental, gangguan perkembangan otak, gangguan fungsi saraf otonom, koma hipoglikemi

Rencana tindakan:

- Cek serum glukosa sebelum dan setelah makan

- Monitor : kadar glukosa, pucat, keringat dingin, kulit yang lembab

- Monitor vital sign

- Monitor kesadaran

- Monitor tanda gugup, irritabilitas

- Lakukan pemberian susu manis peroral 20 cc X 12

- Analisis kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan hipoglikemi.

- Cek BB setiap hari

- Cek tanda-tanda infeksi

- Hindari terjadinya hipotermi

- Lakukan kolaborasi pemberian Dex 15 % IV

- Lakukan kolaborasi pemberian O2 1 lt – 2 lt /menit

2. Potensial terjadi infeksi s.e penurunan daya tahan tubuh

Rencana tindakan:

- Lakukan prosedur perawatan tangan sebelum dan setelah tindakan

- Pastikan setiap benda yang dipakai kontak dengan bayi dalam keadaan bersih atau steril

- Cegah kontak dengan petugas atau pihak lain yang menderita infeksi saluran nafas.

- Perhatikan kondisi feces bayi

- Anjurkan keluarga agar mengikuti prosedur septik aseptik.

- Berikan antibiotik sebagai profolaksis sesuai dengan order.

- Lakukan pemeriksaan DL, UL, FL secara teratur.

3. Potensial Ggn Keseimbangan cairan dan elektrolit s.e peningkatan pengeluaran keringat

- Cek intake dan output

- Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan bayi /kg BB/24 jam

- Cek turgor kulit bayi

- Kaji intoleransi minum bayi

- Jika mengisap sudah baik anjurkan pemberian ASI

4. Keterbatasan gerak dan aktivitas s.e hipoglikemi pada otot

- Bantu pemenihan kebutuhan sehari-hari

- Lakukan fisiotherapi

- Ganti pakaian bayi secara teratur dan atau jika kotor dan basah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar