Senin, 10 Januari 2011

Kep. ANAK (BRONKOPNEUMONIA)

BRONKOPNEUMONIA

A. Pengertian

Pneumonia adalah inflamasi atau infeksi pada parenkim paru ( Betz C, 2002 )

Pneumonia adalah peradangan alveoli atau pada parenchim paru yang terjadi pada anak. (Suriadi Yuliani, 2001)

Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh bermacam- macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing (IKA, 2001)

Jadi bronkopnemonia adalah infeksi atau peradangan pada jaringan paru terutama alveoli atau parenkim yang sering menyerang pada anak - anak

B. Etiologi

Pneumonia bisa dikatakan sebagai komplikasi dari penyakit yang lain ataupun sebagai penyakit yang terjadi karena etiologi di bawah ini

Sebenarnya pada diri manusia sudah ada kuman yang dapat menimbulkan pneumonia sedang timbulnya setelah ada faktor- faktor prsesipitasi yang dapat menyebabkan timbulnya.

Y Bakteri

Organisme gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri adalah steprokokus pneumonia, streptococcus aureus dan streptococcus pyogenis.

Y Virus

Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum ini disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus yang merupakan sebagai penyebab utama pneumonia virus.

Y Jamur

Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung.

Y Protozoa

Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada penderita AIDS.

C. Manifestasi klinis

Y Pneumonia bakteri

Gejala awal :

- Rinitis ringan

- Anoreksia

- Gelisah

Berlanjut sampai :

- Demam

- Malaise

- Nafas cepat dan dangkal ( 50 – 80 )

- Ekspirasi bebunyi

- Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan

- Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan

- Leukositosis

- Foto thorak pneumonia lobar

Y Pneumonia virus

Gejala awal :

- Batuk

- Rinitis

Berkembang sampai

- Demam ringan, batuk ringan, dan malaise sampai demam tinggi, batuk hebat dan lesu

- Emfisema obstruktif

- Ronkhi basah

- Penurunan leukosit

Y Pneumonia mikoplasma

Gejala awal :

- Demam

- Mengigil

- Sakit kepala

- Anoreksia

- Mialgia

Berkembang menjadi :

- Rinitis

- Sakit tenggorokan

- Batuk kering berdarah

- Area konsolidasi pada pemeriksaan thorak

D. Patofisiologi

Adanya gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh mikroorganisme patogen yaitu virus dan stapilococcus aurens, H. Influenza dan streptococcus pneumoniae bakteri.

Terdapat infiltrat yang biasanya mengenai pada multipel lobus. Terjadinya destruksi sel dengan menanggalkan debris celluler ke dalam lumen yang mengakibatkan gangguan fungsi alveolar dan jalan nafas.

Pada anak kondisi ini dapat akut maupun kronik misal pad AIDS, Cystic Fibrosis, aspirasi benda asing dan congenital yang dapat meningkatkan risiko pneumonia.

E. Pemeriksaan diagnostik

1. Foto polos : digunakan untuk melihat adanya infeksi di paru dan status pulmoner

2. Nilai analisa gas darah: untuk mengetahui status kardiopulmoner yang berhubungan dengan oksigenasi

3. Hitung darah lengkap dan hitung jenis: digunakan untuk menetapkan adanya anemia, infeksi dan proses inflamasi

4. Pewarnaan gram: untuk seleksi awal anti mikroba

5. Tes kulit untuk tuberkulin: untuk mengesampingkan kemungkinan terjadi tuberkulosis jika anak tidak berespon terhadap pengobatan

6. jumlah lekosit: terjadi lekositosis pada pneumonia bakterial

7. Tes fungsi paru: digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru, menetapkan luas dan beratnya penyakit dan membantu memperbaiki keadaan.

8. Spirometri statik digunakan untuk mengkaji jumlah udara yang diinspirasi

9. Kultur darah spesimen darah untuk menetapkan agen penyebab seperti

virus


A. Penatalaksanaan medis

§ Pengobatan supportive bila virus pneumonia

§ Bila kondisi berat harus dirawat

§ Berikan oksigen, fisiotherapi dada dan cairan intravena

§ Antibiotik sesuai dengan program

§ Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotik

B. Penatalaksanaan perawatan

1. Pengkajian

- Kaji status pernafasan

- Kaji tanda- tanda distress pernafasan

- Kaji adanya demam, tachicardia, malaise, anoreksia, kegeisahan

2. Diagnosa keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di jalan nafas

2. Gangguan petukaran gas berhubungan dengan meningkatnya sekresi dan akumulasi exudat

3. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan demam, menurunnya intake dan tachipnea

4. Risiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan tindakan invasif pemasangan infus

5. Risiko tinggi terjadi kerussakan integritas kulit berhubungan dengan bed rest total

6. Risiko tinggi terjadi cedera berhubungandengan kejang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar