Senin, 10 Januari 2011

Kep. ANAK (ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DHF)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DHF

A. Pengertian

DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus ) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk AEDES ( AEDES ALBOPICTUS dan AEDES AEGEPTY )

B. Penyebab

Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dn Aedes Aegepty )

C. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :

- Meningkatnya suhu tubuh

- Nyeri pada otot seluruh tubuh

- Suara serak

- Batuk

- Epistaksis

- Disuria

- Nafsu makan menurun

- Muntah

- Ptekie

- Ekimosis

- Perdarahan gusi

- Muntah darah

- Hematuria masih

- Melena

D. Klasifikasi DHF menurut WHO

Derajat I

Demam disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan ( uju tourniquet positif )

Derajat II

Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain.

Derajat III

Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( 20 mmhg, kulit dingin, lembab, gelisah, hipotensi )

Derajat IV

Nadi tak teraba, tekanan darah tak dapat diukur

Pemeriksaan Diagnostik

- Darah Lengkap = Hemokonsentrasi ( Hemaokrit meningkat 20 % atau lebih ) Thrombocitopeni ( 100. 000/ mm3 atau kurang )

- Serologi = Uji HI ( hemaaglutinaion Inhibition Test )

- Rontgen Thorac = Effusi Pleura


E. Penatalaksanaan

§ Medik

A. DHF tanpa Renjatan

- Beri minum banyak ( 1 ½ - 2 Liter / hari )

- Obat anti piretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan kompres

- Jika kejang maka dapat diberi luminal ( antionvulsan ) untuk anak <1th>1th 75 mg Im. Jika 15 menit kejang belum teratasi , beri lagi luminal dengan dosis 3mg / kb BB ( anak <1th>1th diberikan 5 mg/ kg BB.

- Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat

B. DHF dengan Renjatan

- Pasang infus RL

- Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20 – 30 ml/ kg BB )

- Tranfusi jika Hb dan Ht turun

§ Keperawatan

  1. Pengawasan tanda – tanda Vital secara kontinue tiap jam

- Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam

- Observasi intik output

- Pada pasienDHF derajat I : Pasien diistirahatkan, observasi tanda vital tiap 3 jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum 1 ½ liter – 2 liter per hari, beri kompres

- Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb, Ht, Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.

- Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri o2 pengawasan tanda – tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, obsrvasi productie urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.

  1. Resiko Perdarahan

- Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis, Hematomesis dan melena

- Catat banyak, warna dari perdarahan

- Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus Gastro Intestinal

  1. Peningkatan suhu tubuh

- Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodik

- Beri minum banyak

- Berikan kompres

Tidak ada komentar:

Posting Komentar