Minggu, 28 Maret 2010

(kep. jiwa)REMAJA DENGAN MASALAH MENARIK DIRI


REMAJA DENGAN MASALAH MENARIK DIRI

Menarik diri merupakan masalah yang kerap dijumpai pada remaja. Gejala utama pada reaksi menarik diri adalah penarikan diri dari hubungan antar – manusia. Remaja menjauhi orang lain dan tidak mampu mengadakan hubungan emosional yang dekat, sering diam, malu – malu dan patuh.


Remaja dengan masalah seperti ini butuh penanganan yang hati – hati dan serius. Bila keadaa ini tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi psikosa reaktif dan selanjutnya menjadikan remaja tersebut berkepribadian skizoid. Dukungan emosional dari keluarga dalam upaya penanganan masalah ini sangat dibutuhkan.

Perawatan kesehatan keluarga, diharapkan mampu untuk menagani masalah ini . Dalam upaya penanganan terhadap remaja dengan masalah menarik diri, cara yang terbaik digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kekeluargaan, karena bagaimanapun juga remaja tersebut merupakan bagian dari keluarga. Kegagalan dalam membina ikatan emosional yang harmonis dalam keluarga merupakan faktor pencetus terjadinya masalah ini.

FAKTOR PENYEBAB MASALAH MENARIK DIRI

Banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan penyebab dari masalah menarik diri pada remaja , tetapi pada dasarnya focus kajiannya adalah pada sifat serta ciri dari remaja itu sendiri . Ciri – ciri remaja itu sendiri antara lain :

1. Masa remaja sebagai periode penting

Walaupun semua periode dalam rentang kehidupan penting pada usia remaja perkembangan fisik dan mental yang cepat menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap ,nilai dan minat baru yang mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.

2. Masa remaja sebagai periode peralihan

Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa ,bila berperilaku anak-anak ia akan bertindak dewasa tetapi bila berperilaku dewasa dia dikatakan masih belum waktunya seperti orang dewasa.

3. Masa remaja sebagai periode perubahan

Ada 5 perubahan yang terjadi pada remaja :

  1. Peningkatan emosi
  2. Perubahan fisik
  3. Perubahan perilaku
  4. Perubahan pandangan terhadap nilai
  5. Bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya.

4. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Terdapat dua alasan ,pertama sepanjang masa anak-anak segala masalah diselesaikan orang tua atau guru.Kedua, karena remaja merasa mandiri sehingga tidak perlu bantuan orang lain, sehingga banyak kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan masalah karena belum berpengalaman

5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.

6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Karena anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak maka remaja cenderung ragu dalam membuat keputusan dan mencari bantuan dalam mengatasi masalanya.

7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cenderung untuk melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya.

Selain itu pada masa remaja mengalami beberapa perubahan diantaranya adalah :

1. Perubahan fisik

  1. Perubahan eksternal

v Tinggi badan, rata-rata anak perempuan mencapai tinggi maksimal pada usia 17-18 tahun sedang anakklaki-laki antara usia 19-20 tahun.

v Berat badan, perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan

v Proporsi tubuh, berbagai anggota tubuh mencapai perbandingan yang seimbang

v Organ sex, organ sex wanita dan laki-laki mencapai ukuran yang matang tetapi fungsi belum maksimal sampai beberapa tahun kemudian . Sedangkan ciri sex sekunder mencapai tingkat perkembangan matang pada akhir masa remaja.

  1. Perubahan internal

v Sistem pencernaan, perut manjadi lebih panjang, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot perut dan dinding usus bertambah tebal dan lebih kuat, ukuran hati bertambah besar dan kerongkongan bertambah panjang

v Sistem peredaran darah,jantung bertambah besar dengan pesat, pada usia remaja akhir berat jantung dua kali berat jantung waktu lahir.

v Sistem pernafasan, kapasitas paru anak wanita matang pada usia 17 tahun sedangkan laki-laki beberapa tahun kemudian.

v Sistem endokrin, kelenjar seks berkembang pesat meskipun belum mencapai ukuran matang.

v Jaringan tubuh, perkembangan rangka berhenti pada usia 18 tahun,jaringan lain terus berkembang terutama jaringan otot.

2. Perubahan emosi

Pola emosi pada remaja sama dengan anak-anak,yang membedakan terletak pada ransangan dan derajat yang membangkitkan emosi. Emosi yang umum yang dimiliki oleh remaja antara lain ; amarah,takut,cemburu,ingin tahu,irihati,gembira, sedih, kasih sayang. Remaja yang memiliki kematangan emosi memberikan reaksi emosional yang stabil , tidak berubah-ubah dari suatu suasana hati ke suasana hati yang lain.

3. Perubahan sosial

Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah berhubungan dengan penyesuaian sosial, hal tersebut dikarenakan oleh kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan remaja lebih banyak diluar rumah bersama teman sebaya.

Disamping itu faktor lingkungan juga mempengaruhi gangguan perilaku yaitu :

1. Orang tua

Sikap orang tua terhadap remaja merupaka faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian remaja.Perkawinan yang tidak bahagia atau perceraian menimbulkan kebingungan pada remaja.Bila orang tua tidak rukun ,maka sering mereka tidak konsekuen dalam hal mengatur disiplin dan sering mereka bertengkar didepan anak-anak mereka.Sebaliknya disiplin yang dipertahankan secara kaku dapat menimbulkan frustasi yang hebat.Disiplin harus dipertahankan dengan bijaksana ,jangan sampai seakan-akan ada dua blok dirumah,yaitu orang tua disatu pihak dan anak-anak dilain pihak.

2. Saudara-saudara

Rasa iri hati terhadap saudar-saudara adalah normal, biasanya lebih nyata pada anak pertama dan lebih besar antara anak-anak dengan jenis kelamin yang sama.Perasaan ini akan bertambah keras bila orang tua memperlakukan anak-anak tidak sama (pilih kasih).Untuk menarik perhatian dan simpati dari orang tua,biasanya remaja menunjukkan perilaku agresif atau negativistik.

3. Orang-orang lain didalam rumah

Seperti nenek,saudar orang tua atu pelayan,juga dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian pada remaja. Nenek pada umumnya menunjukkan sikap memanjakan terhadap cucunya

4. Hubungan disekolahnya

Yang perlu diselidiki adalah bagaimana hubungan remaja dengan gurunya, teman sekolahnya. Tidak jarang seorang guru yang sifatnya terlalu keras justru menimbulkan kenakalan pada murid-muridnya.

5. Keadaan ekonomi

Gangguan perilaku lebih sering didapati pada anak-anak dari golongan sosio-ekonomi tinggi atau rendah. Hal ini terjadi mungkin karena orang tua mereka terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial (pada kalangan atas)atau sibuk dengan mencari nafkah (pada kalangan rendah) sehingga lupa menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan baik pada para remaja.

Menurut Rosenheim,Tucker dan Lafore, diambil kesimpulan bahwa orang tua remaja dengan gangguan perilaku sering menunjukkan sikap menolak terhadap anak mereka. Sikap menolak ini mempunyai latar belakang tertentu, misalnya :

v Perkawinan yang tidak bahagia.Isteri mengira bahwa denagn adanya anak,hubungan suami istri akan menjadi baik. Bila kemudian ternyata tidak demikian, maka anaklah yang dipersalahkan (mungkin secara tidak disadari)

v Sikap menolak juga mungkin timbul karena sebelumnya ibunya takut hamil lagi karena kesulitan ekonomi dan kelahiran seorang anak akan menambah beban keluarga.

Sikap menolak dari orang tua terhadap anak mereka terutama pada remaja diantaranya adalah :

v Menghukum anaknya /remaja secara berlebih lebihan.

v Anak /remaja kurang diperhatikan mengenai makanan,pakaian,kemajuan disekolah dan kegiatan sosial.

v Kurang sabar terhadap anaknya/remaja dan mudah marah.

v Ancaman-ancaman untuk mengusir anak/remaja.

v Anak/remaja yang bersangkutan diperlakukan lain dibandingkan dengan saudara-saudaranya.

v Sangat kritis terhadap anak/remaja tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar