Senin, 14 Desember 2009

asuhan keperawatan melaria




MATERI

1. DEFISINI

Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik disebabkan oleh protozoa genus. Plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali. (Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, 1999, FKUI)

2. ETIOLOGI

Spesis parasit malaria yang menyerang manusia :

1. Plasmodium Falciparum

Penyebab penyakit malaria tropika yang sering menyebabkan malaria berat atau malaria otak yang fatal. Gejala serangan timbul berselang tiap 2 hari sekali, masa inkubasi 9-14 hari.

2. Plasmodium Vivax

Penyebab penyakit malaria tertiana. Gejala serangan timbul setiap 3 hari sekali. Masa inkubasi 12-17 hari.

3. Plasmodium Malariae

Penyebab malaria kuartana. Gejala serangan timbul setiap 4 hari sekali. Masa inkubasi 18-40 hari.

4. Plasmodium Ovale

Penyebab penyakit malaria ovale. Gejala serangan sama dengan malaria tertiana. Masa inkubasi 16-18 hari. Jenis ini jarang ditemukan di Indonesia, banyak dijumpai di Afrika dan pasifik barat.

3. PATOGENESIS

Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk manusia.

a. Fase Aseksual

Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan sporozoid masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembang biak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoid.
Proses ini disebut skizon praeritrosit. Lama fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini skizon pecah dan merozoid keluar dan masuk aliran darah disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan plasmodium ovale sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekuens.
Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk trofozoit. Proses berlanjut menjadi tropozoit-skizon-merozoid. Setelah 2-3 generasi merozoit dibentuk sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah tepi adalah masa prapaten. Sedangkan masa tunas / inkubasi intrinsik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam.

b. Fase Seksual

Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah pembuahan yang disebut zigot (ookinet), ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjer liur nyamuk.
Patogenesis malaria ada dua cara :
1) Alami melalui gigitan nyamuk ketubuh manusia.
2) Induksi, jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk dalam darah manusia melalui transfusi. Suntikan atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital).

4. MANIFESTASI KLINIS

1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria tertiana (plasmodium vivax dan plasmodium ovale), pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari -3. Sedangkan malaria kuartana (plasmodium malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit – 1 jam) puncak demam (2-6 jam) dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon umum.

2. Splenomegali
Splenomegali merupakan gejala khas malria kronik. Limpa mengalami kongesti menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.

3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab yang paling berat adalah anemia karena plasmodium falciparum. Anemia disebabkan oleh :
a. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (redeced survival time).
c. Gangguan pembentuka eritrosit karena depresi eritropoesi dalam sum-sum tulang (diseritropoesis).

4. Ikterus
Ikterus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar. Malaria laten adalah masa pasien diluas masa serangan demam. Periode ini terjadi bila parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium eksoeritrosit masih bertahan dalam jaringan hati.

5. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi dalam malaria terbanyak adalah plasmodium falciparum yang memperlihatkan keterlibatan susunan saraf pusat. Beberapa komplikasi dapat berupa :
1. Malaria cerebral ditandai dengan gangguan kesadaran sampai koma desirium, kejang terutama pada anak-anak.
2. Pada paru dapat timbul bentuk dengan sputum berdarah dan oedema paru.
3. Saluran gastrointestinal : muntah, diare berat dan perdarahan malabsorbsi.
4. Ginjal : nekrosis tubular akut, hemoglobinuria dan gagal ginjal akut.
5. Hati : timbul ikterus.
6. Lain-lain : anemia, hipoglikemi, demam, kencing hitam.

6. PENATALAKSANAAN

Obat antimalaria terdiri dari 5 jenis antara lain :
1. Skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit praerotrosit yaitu proguanil pirimetamin.
2. Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit yaitu primakuin.
3. Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit yaitu kina, klorokuin danamodiakuin.
4. Gametosit yang menghancurkan bentuk seksual primakuin adalah gametosit yang ampuh bagi keempat spesies. Gametosit untuk plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale adalah kina, klorokuin dan amodiakuin.
5. Sprontosit mencegah gametosit dalam darah untuk membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk anopheles yaitu primakuin dan proguanil.

7. PENCEGAHAN

Penyakit malaria dapat dicegah dengan melakukan pemotongan rantai penularannya dengan cara :
1. Mencegah gigitan vector dengan cara
a. Membunuh nyamuk dengan insektisida
b. Tidur dengan menggunakan kelambu dan memasang kasa pada lubang angin.
c. Menghilangkan kesempatan nyamuk untuk berkembang.
d. Tidak berada diluar rumah saat hari gelap.
e. Menjauhkan kandang ternak dari tempat tinggal.
2. Membunuh nyamuk dengan menghilangkan genagan air dengan cara menimbun atau mengalirkannya, membunuh jentik dan menyemprotkan DDT atau Feritrothion pada dinding dalam.
3. Minum obat anti malaria sebagai pencegah dan pengobatan setelah sakit.
4. Kemoprofilaksis yaitu pemberian obat untuk tujuan profilaksis yang masih diteruskan sampai 1 bulan meninggalkan daerah endemis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar